Setelah memakan waktu hingga beberapa jam untuk menemukan solusi terbaik, salah seorang temen gue yang lain bernama, sebut saja Agnes, mulai melakukan hal-hal mistis, seperti ngemut jempol kaki, sikap lilin sambil ngudel, dan lain-lain. Boong. Dia sebenernya mengutarakan saran solusi yang agak menohok gue. Gue disuruh mengorbankan nama panggilan gue yang udah nemenin gue sejak gue lahir sampe pada saat itu. Damn! Awalnya sedih, tapi setelah si You Know Who (baca: Agnes) ini memberikan saran nama panggilan buat gue, yaitu Didi, gue mulai bisa move on. Didi pada saat itu sangat identik dengan Didi Riyadhi. Gue berharap setelah nama panggilan baru gue itu exist, gue bisa punya jiwa kaya Didi Riyadhi. Ganteng, keren, jago ngedrum, dan pinter acting. Dan begitulah sejarah nama panggilan gue.
Kesibukan gue sekarang ini adalah menyelesaikan tugas akhir dengan penuh tanggung jawab. Gue adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Saudara gue dua-duanya cewe. Kakak gue sekarang lagi co-as (sorry gue gatau tulisannya), adek gue sekarang sedang menjalani sekolahnya di SMA N 1 Bogor. Kakak gue rencananya akhir tahun ini bakal siap-siap nikah. Dan adek gue rencananya akhir tahun ini siap-siap..... ngerayain tahun baru aja. Ciyan..
Bokap gue sekarang sedang bekerja menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Solo. Dan nyokap gue adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus menjadi wanita terbaik yang pernah gue kenal.
Yah, mungkin sekian dulu postingan permulaan dari seorang pemula. Kira-kira udah bisa dibilang blogger belum ya? Kalo ada yang mau ditanyain, langsung aja nanya. Asal jangan nanya tentang Kimia. Gue paling gabisa mata pelajaran itu. Thanks! Cheers!
